Pram/Yere yang harus mengakui keunggulan wakil Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi melalui dua gim langsung 6-21, 16-21.
“Kami harus kerja lebih keras lagi. Kami akan membenahi semua kekurangan untuk menghadapi kejuaraan China dan Hong Kong Open,” kata Pramudya dikutip dari keterangan tertulis PBSI.
Lebih lanjut, Pramudya mengakui kualitas permainan pasangan yang dijuluki PraYer itu memang masih belum optimal dalam menghadapi Hoki/Kobayashi.
“Hari ini memang jadi milik pasangan Jepang. Permainan yang kami kembangkan tidak jalan sama sekali. Kami terus ditekan,” ungkap Pramudya.
“Tadi di awal gim kedua, memang kami bisa bangkit. Pola kami bisa masuk. Namun setelah itu, kami seperti kembali ke pola yang sama di gim pertama. Terus ditekan dan tidak berkembang permainannya,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Rinov/Tari persiapkan diri menuju Kejuaraan Dunia usai Australian Open
Sementara itu, Yeremia menambahkan bahwa konsistensi merupakan hal penting yang harus dimiliki agar bisa meraih kemenangan.
“Permainan kami seperti di Korea Open lalu. Dari awal terus ditekan. Pasangan Jepang itu bermain bagus dan tidak memberi kesempatan kami untuk berkembang,” kata Yeremia.
“Kami sebenarnya sudah mencoba dan sempat bisa bangkit di gim kedua. Namun, kami kurang konsisten. Akhirnya, ya ditekan dan diserang terus,” imbuhnya.
Indonesia menurunkan empat wakil di babak perempat final Australian Open 2023. Sebelumnya, ganda campuran Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas kalah dari wakil China Cheng Xing/Chen Fang Hui dengan skor 16-21, 16-21.
Masih ada tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting yang akan berhadapan dengan wakil India Prannoy H.S., serta ganda putra Indonesia lainnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang bakal menghadapi pasangan Korea Selatan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae di delapan besar turnamen berlevel Super 500 tersebut.
Baca juga: Komang dapat pengalaman dari penampilan perdana BWF Super 500
Baca juga: Fajar/Rian lalui 16 besar berkat kualitas permainan yang lebih baik
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2023